Pertumbuhan penduduk masih
menjadi masalah yang harus dikaji dengan serius di sebagian besar negara-negara
berkembang di dunia, hal ini dapat berpengaruh ke berbagai faktor masyarakat
negara tersebut, terutama indonesia. Faktor yang sangat berpengaruh yaitu
tingkat pendidikan. umlah penduduk yang sudah terlalu banyak pada masa sekarang.
Dalam satu abad jumlah penduduk
dunia berkembang dari 1,6 miliar menjadi 6 miliar. Perkiraan tahun 2005
mencapai 6.420 juta. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk
Indonesia adalah 289,4 juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga
di antara negara-negara yang sedang berkembang setelah Cina dan India. Dibanding
dengan jumlah sensus tahun 1990 maka akan terlihat peningkatan penduduk
Indonesia rata-rata 1,98% pertahun.
Bila dilihat dari luas wilayah
pada peta penyebaran penduduknya terlihat tidak merata di 34 propinsi.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1990 sekitar 60% penduduk tinggal di
pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Dilain
pihak pulau Kalimantan yang luas wilayahnya hanya ditempati oleh 5% dari jumlah
penduduknya. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia
tidak seimbang.
Hal yang paling dihindari dari
suatu pertumbuhan penduduk yaitu terjadinya ledakan penduduk, karena hal ini
akan berdampak buruk kedepannya terhadap masyarakat di suatu negara dan akan
sulit untuk mengatasinya jika tidak secara bersama semua pihak yang prihatin
terhadap kondisi ini, hal ini dapat diatasi dalam kurun waktu yang lama. Dan dilihat
dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi, hal ini
bila tidak diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyak masalah.
Di Indonesia dari tingkat
partisipasi anak usia sekolah baru mencapai 53% meskipun wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun telah dicanangkan oleh pemerintah. Dibanding negara tetangga,
tingkat partisipasi pendidikan kita tergolong rendah bila dibandingkan dengan
Hongkong, Korea Selatan, dan Singapura.
Masalah-masalah lain seperti
ketenagakerjaan, masih berpendidikan rendah. Dampaknya terhadap pendapatan
perkapita yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Juga
terhadap kehidupan rumah tangga seperti perceraian dan perkawinan yang akan
berpengaruh terhadap angka kelahiran dan kematian yang dalam banyak hal bagi
kesejahteraan suatu negara.
Tingginya laju pertumbuhan yang
tidak diiringi peningkatan kualitas penduduk ini akan berpengaruh kepada
tingkat kehidupan dan kesejahteraan penduduk. Untuk menanggulanginya maupun untuk
kelangsungan program, pemerintah telah mencanangkan program Kependudukan dan
Keluarga Berencana (KB).
Namun kembali pada kenyataan yang
terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi namun tetap saja
menjadi penggangguran. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain.
Seperti yang telihat pada grafik di bawah ini, pengangguran yang di maksud di
sini merupakan pengangguran yang terjadi karena mereka sedang dalam proses
mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan, dan atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Jika diamati, kondisi ini sangat
memprihatinkan. Tingkat pendidikan
diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan
dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif
yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
Jadi pemerintah seharusnya
membuat pendidikan yang berkualitas yang
dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar,
sehingga dapat mengikuti bahkan menjadi pelopor dalam pembaharuan dan perubahan
dengan cara memberdayakan sumber-sumber pendidikan secara optimal melalui
pembelajaran yang baik dan kondusif. Pendidikan atau sekolah yang berkualitas
disebut juga sekolah yang berprestasi, sekolah yang baik atau sekolah yang
sukses, sekolah yang efektif dan sekolah yang unggul. Sekolah yang unggul dan
bermutu itu adalah sekolah yang mampu bersaing dengan siswa di luar sekolah.
Juga memiliki akar budaya serta nilai-nilai etika moral (akhlak) yang baik dan
kuat.
0 komentar:
Posting Komentar